Apakah tukang periuk tidak punya hak, atas tanah liatnya?
Aku bukan petinju, yang sembarang memukul.
Aku bukan tukang bangunan, yang tidak membuat rencana
sebelum mendirikan rumah.
Aku bukan pelari, yang sembarang berlari tanpa mengenal
tujuan.
Setapak demi setapak, aku telah melewati waktu, merenda
mimpi.
Melatakkan dasar pijakan, melompat… meraih bintang masa
depan.
Hilang…sirna…dalam genggam-Mu.
Jalan impian yang telah kurenda, Kau tarik dalam dekap kuasa-Mu.
Rebah tak berdaya berpasrah pada bentang jalan yang Kau
pilih.
Aku memang masih terus berlari, merenda mimpi.
Bukan pada yang ku mau, tapi pada yang Kau mau
Inikah takdir yang harus kulalui?
Ya … ini bukan takdir…bukan pilihan…ini adalah panggilan,
Menjadi kaki dan tangan-Mu, menebarkan jala suka cita
Inikah misteri kehendak-Mu?
Hanya Engkau sendirilah yang mahatahu,
Ibarat wayang, Engkaulah Sang Dalang.