Pelukis Cerita
Ku terima
Bukan wajah polos ingusan
Bukan kertas kosong tanpa guratan
Bukan cawan tanpa asupan
Buka tabula rasa tanpa cerita
Semua harus, ya harus kuterima
Ya ya ya, benar harus kuterima
Meskipun apa
Bukan dengan desah gundah
Bukan dengan keluh kesah
Bukan dengan seringai jengah
Bukan dengan kebas hati
Tapi dengan gaung puja dan puji
Ya ya ya dengan dupa samadi
Ya ya ya siaplah dengan mantra hati suci
Ini waktuku
Tak bisa, tak boleh aku memilih
Sedikit ragu, kugoreskan penaku
Menari kuas di atas kanvas
Ya ya ya aku memang harus melanjutkan
Goresan pena dan sapuan kuas
Pendar cemerlang memadu rona
Lantip cendekia meramu basa
Bijak bestari menata hati
Karna belanga berbuah petaka.
Medio Oktober 2022
Josep
Janji
nak, nak, mari
sini
duduklah di
sini
dekat bapak
waktu kita
tidak banyak
jangan salah
wasyangka
duduklah di
sini
dekat bapak
nak, nak mari
sini
duduklah di
sini
dekat bapak
kita memang
harus bersama
meski sehisapan
nafas saja
hanya
sepelempar batu waktuku
aku harus
menjaga otot-ototmu
aku harus
menjaga kepalamu
aku harus
menjaga matamu
aku harus
menjaga telingamu
aku harus
menjaga mulutmu
hanya
sepelempar batu waktuku untukmu
bukan, bukan
sekadar menjaga
tapi, ah
entahlah
tak pandai aku
membangun kata
nak, nak mari
sini
duduklah di
sini
dekat bapak
hanya
sepelempar batu waktuku
ambillah
otot-ototku
ambillah
kepalaku
ambillah
mataku
ambillah
telingaku
ambillah
mulutku
nak, nak mari
sini
bukan sekadar
duduk di sini
mari berdiri
mari berlari
mari menari
mengukir mimpi
Medio Oktober 2022
Josep
Si Gembrot dan Si Cungkring
Ada si gembrot
Ada si
cungkring
Ada si
jangkung
Ada si kate
Ada si jelita
Ada si buruk
rupa
Ada si lembah
manah
Ada si sombong
Ada si ramah
Ada si angkuh
Ada si Imani
Ada si
Jahililah
Ada si bijak
bestari
Ada si pandir
bloon
Ada si rajin
berkilau
Ada si malas
kumuh
Tak ada
dipanggil si
Tak satu pun
si
Bukan si
Tiada si
Semua persona
Semua diri
Tiada si
Medio
Oktober 2022
Josep
Cerita cerita
Percayalah
dia butuh
telinga
Saat ceria,
dia cerita
Saat gulana,
dia cerita
Saat
bergelora, dia cerita
Saat
terpesona, dia cerita
Saat tak
berasa, dia cerita
Saat resah
gelisah, dia cerita
Percayalah,
dia akan cerita
Dia butuh
telinga
Mungkin kau
tak tahu mengapa mereka tertawa
Tetapi
setidaknya kau beri telinga
dan mungkin
ikut tertawa.
Mungkin kau
tak tahu mengapa mereka diam seribu basa
Yakinlah kau
perlu beri mereka telinga
Dan mungkin
kau tahu bahasa tanpa kata
Mungkin kau
tak tahu mengapa lidah mereka tajam bak sembilu
Sabarlah,
berilah mereka telinga
Dan ketajaman
itu tak akan melukai dirimu
Mungkin kau
tak tahu mengapa mereka jengah salah tingkah
Senyumu
jadilah penenang kalbu
Lalu
Cerita satu
berganti ke cerita dua, tiga, empat
Mungkin tak
akan pernah berakhir
Dan kau bisa
tidur dengan tentram dan damai
Akhir Oktober 2022
Josep
Sang Pemanah
Kepadamu kami
titipkan anak-anak kami
Kepadamu kami
percayakan anak-anak kami
Kepadamu kami
gantungkan harapan atas anak-anak kami
Kepadamu kami
rajut asa atas buah cinta
Adalah mereka
apa adanya
Mereka mungkin
bukan yang istimewa
Mereka mungkin
bukan yang luar biasa
Mereka mungkin
yang biasa saja
Kami percaya engkau
adalah gendewa
Dengan seribu
tali terpentang
Kukuh kuat,
liat nir pegat
Gendewa sahaja
menerima
Busur-busur
warna
Busur-busur
kata
Busur-busur
cita
Busur-busur
cinta
Busur-busur
logika
Kepadamu sang
pemanah kupasrah serah
Busur-busur
masa depan
Kepadamu sang
pemanah sureah pasrah
Pada tali
gendewa
Biarlah kau
tata
Kau tarik, kau
ulur
Kau timang,
kau timbang
Kau poles, kau
oles
Kau bentang,
kau kendur
Tegap tegar
sang pemanah
Dengan gendewa
terpentang
Busur tepasang
Waktu
sambutlah
Laju
busur-busurku
The end of
October 2022
Josep